Minggu, 17 Februari 2019

Chemical Anchor Adalah

Chemical Anchor atau chemical angkur adalah angkur yang pemasangannya menggunakan bahan dari zat kimia yang memiliki fungsi sebagai penambah kekuatan sehingga angkur yang dipasang menjadi lebih kuat menahan beban ketimbang dengan angkur yang dipasang tanpa menggunakan bahan zat kimia. Angkur yang terpasang diberi zat kimia agar mengikat antara angkur dengan media yang dilubangi, yang dimana komponen utamanya ada dua yaitu angkur dan bahan kimia sebagai pengikat. Anchor atau angkur jenis ini sering digunakan pada beton struktur, namun tetap dapat digunakan pada dinding biasa yang menggunakan bahan hebel, batu bata dan lainnya yang sejenis.

Chemical Anchor atau Chemical Angkur biasanya digunakan untuk pemasangan WF (Wide Flange), H beam dan benda benda sejenis lainnya yang dimaksudkan untuk menahan beban tinggi. Pemasangan WF dan H beam yang biasa digunakan dalam pembangunan konstruksi baja untuk membuat sebuah balok, kolom, tiang pancang, kanti liverkanopi yang digunakan pada pabrik, gedung, jembatan, dan lain-lainnya. Sebagai contoh untuk kekuatan angkur diameter M16 dengan kedalaman standar 125 mm menggunakan chemical Hilti HIT RE 500 V3 sudah didapat kekuatan 3,36 ton biasanya digunakan untuk WF 200 Kebawah dengan base plate berisi minimal 4 buah chemical angkur. 

Cara pemasangan chemical anchor atau angkur adalah dengan dilubanginya media beton yang akan dipasangi chemical angkur, setelah itu lubang tadi dibersihkan dengan menggunakan sikat dan blower agar debu dan sisa pengeboran dapat keluar dengan sempurna karena hal ini dimaksudkan agar chemical zat kimia dapat mengikat sempurna antara beton dengan angkur, setelah lubang tadi bersih langkah selanjutnya adalah memasukan chemical zat kimia dan diikuti dengan angkur. Berikut adalah beberapa hasil pekerjaan kami yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar.
Gambar disamping adalah pekerjaan pemasangan besi rebar/stekbar/tulangan menggunakan chemical beton Hilti HIT RE 500 V3, besi rebar yang digunakan berdiameter D13 dan D16 berulir, hal ini dilakukan karena pada saat pengecoran ada yang tertinggal dan untuk penambahan kekuatan terhadap pondasi suatu bangunan, besi beton/stekbar yang dipasang dengan menggunakan chemical Hilti HIT RE 500 V3 haruslah besi beton/stekbar berulir, hal ini dimaksudkan agar antara beton dan besi beton merekat dan saling mengikat dengan dibantu tambahan kekuatan dari ulir dan dapat dicapai pull out test maksimal. Selain besi rebar D13 dan D16, chemical Hilti HIT RE 500 V3 pun dapat digunakan untuk berbagai diameter lainnya dari mulai D8, D10, D12, D19, D22, D25 dan seterusnya, akan tetapi tentu saja besi betonnya harus yang memiliki ulir agar didapat kekuatan sesuai data.

Gambar disamping adalah pemasangan chemical angkur dengan menggunakan chemical Hilti HIT RE 500 V3 dengan diameter M36, chemical angkur memiliki diameter dari M8, M10, M12, M16, M20, M24, M30 dan seterusnya. dari diameter-diameter tersebut sudah memiliki minimal tertanam kedalam beton agar didapat kekuatan tes tarik sesuai yang terdapat dalam data, sebagai contoh misalnya chemical M16 memiliki panjang total 190 mm dan masuk kedalam beton 125 mm dipasang menggunakan chemical Hilti HIT RE 500 V3 dan akan mendapatkan kekuatan tes tarik sebesar 3,36 ton.

Selain dari bahan dan chemical yang bagus, faktor orang yang memasangnya pun ikut berpengaruh, karena akan ada perbedaan antara yang sudah terlatih dan memiliki sertifikat dengan yang belum terlatih. maka dari itu jika anda memiliki pekerjaan untuk pemasangan besi rebar/besi beton/stekbar dan chemical angkur dari diameter kecil sampai dengan berapapun dapat dikonsultasikan kepada kami.
0812 8812 0573 ( SUGI )
0877 8535 3717 ( Admin ) WhatsApp Only